Arti Penting Lingkungan Hidup





Makhluk hidup tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya. Lingkungan Hidup bersifat mendukung atau menyokong kehidupan makhluk hidup, namun perlu diingat bahwa tidak semua lingkungan di muka bumi ini memiliki keadaan yang ideal untuk kehidupan makhluk hidup.




Oleh karena itu, makhluk hidup harus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya. Sebagai contoh, manusia yang hidup di daerah dingin harus mengenakan pakaian yang tebal agar dapat bertahan di hawa dingin

Beberapa jenis tumbuhan menggugurkan daunnya saat musim kemarau agar dapat mengurangi penguapan, sehingga pohon tersebut tidak mati karena kekurangan air.

Khusus bagi manusia, adaptasi yang dilakukan terhadap lingkungannya akan menghasilkan berbagai bentuk hasil interaksi yang disebut dengan budaya.

Budaya-budaya tersebut, antara lain, berupa bentuk rumah, model pakaian, pola mata pencaharian, dan pola kehidupan sehari-hari.

Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk mengembangkan kualitas kehidupannya.

Lingkungan hidup selain sebagai tempat tinggalnya, juga dapat dimanfaatkan sebagai:

1. Media penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan)
2. Wahana bersosialisasi dan berinteraksi dengan makhluk hidup atau manusia lainnya
3. Sumber energi
4. Sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan hidup manusia
5. Media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna serta sumber alam lain yang dapat dilindungi untuk dilestarikan.

Materi IPS Kelas 8 Bab II

Relief Daratan Indonesia

Relief adalah bentuk kekasaran permukaan bumi, baik berupa tonjolan, dataran, atau cekungan.

Permukaan daratan Indonesia sangat bervariasi. Indonesia menempati dua lapisan Lempeng benua yang berbeda, yaitu Lempeng Benua Asia di kawasan Barat dan lempeng Benua Australia di kawasan Timur.

Relief daratan Indonesia dapat dibedakan atas daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi atau daerah pegunungan. Indonesia dilintasi oleh dua jalur pegunungan muda, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. menyebabkan Indonesia banyak terdapat gunung api

Sirkum Pasifik merupakan rangkaian pegunungan di sekeliling Samudra Pasifik. Berawal dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan, Rocky Mountain di Amerika Utara, Alaska, Kepulauan Aleut, Kepulauan Kuril, Kepulauan Jepang, Taiwan, Filipina, Pulau Irian, hingga Selandia Baru.

Sirkum Mediterania dimulai dari Afrika Utara dan Eropa Selatan, lewat Asia Barat, Pegunungan Himalaya, Thailand Utara, Myanmar, Kepulauan Andaman, dan Indonesia.

Di Indonesia, jalur tersebut terpecah menjadi dua, yang dikenal dengan sebutan jalur busur dalam dan jalur busur luar.
- Jalur busur luar berada di perairan sebelah Barat Sumatra, sebelah Selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan berakhir di Kepulauan Tanimbar.

- Jalur busur dalam berada di Pulau Sumatra, membentuk rangkaian Bukit Barisan di bagian Barat Sumatra, rangkaian pegunungan Selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Kepulauan Banda.

Indonesia tercatat memiliki 128 gunung api, 90 di antaranya masih aktif. Selain itu, terdapat + 400 gunung api yang telah mati. Sebuah gunung dianggap telah mati jika sejak tahun 1600 tidak lagi menunjukkan adanya gejala vulkanisme.

Banyaknya gunung api ini memengaruhi jenis dan kesuburan tanah, karena proses vulkanisme dapat menghasilkan tanah baru dan debu hasil letusannya mampu menyuburkan tanah.

Banyaknya gunung api juga berpengaruh terhadap kondisi cuaca, khususnya curah hujan sebagai akibat dari proses orografis, serta ketersediaan air tawar karena banyak terdapat mata air di lereng-lerengnya yang menimbulkan aliran sungai.
Berikut gambar - gambarnya :






Perubahan Musim di Indonesia


Pembagian Iklim Dunia

Daerah tropis dunia terletak di antara
0° LU – 23½ ° LU dan 0° LS – 23½ ° LS.

Jika dilihat dari letak astronomis, maka wilayah Indonesia terletak pada daerah tropis. Di daerah tropis, kita hanya mengenal dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.

Musim penghujan yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan relatif lebih lama dibandingkan dengan musim hujan yang ada di wilayah Nusa Tenggara.

Dengan demikian musim kemarau di Sumatera dan Kalimantan bisa jadi hanya beberapa bulan, tetapi di Nusa Tenggara dapat berlangsung lebih dari setengah tahun.

Di wilayah Sumatera, musim penghujan hampir berlangsung sepanjang tahun. Hanya ada dua sampai tiga bulan kemarau. Berbeda dengan wilayah Jawa dan Nusa Tenggara. Musim kemarau lebih lama daripada musim penghujan, kecuali di wilayah Jawa bagian barat terutama wilayah pegunungan.


Pembagian Iklim di Dunia


Gerak Semu Matahari

Musim di Indonesia dipengaruhi oleh adanya gerak semu matahari. Gerak semu matahari terjadi karena pengaruh rotasi bumi dalam berevolusi (mengelilingi matahari).

Gerak Semu Matahari

Pada tanggal 23 Maret, posisi matahari tepat di atas khatulistiwa (0°), kemudian matahari
seolah-olah bergeser ke arah Utara, hingga pada tanggal 21 Juni, matahari seolah-olah berada di titik balik utara. Kemudian pergerakannya berbalik kearah Selatan hingga pada tanggal 23 September, matahari kembali tepat di atas khatulistiwa (0°),

Pergerakan matahari seolah-olah terus terjadi. kemudian matahari bergeser ke arah Selatan, hingga pada tanggal 22 Desember, matahari seolah-olah berada di titik balik Selatan. Kemudian kembali bergeser ke Utara, hingga pada tanggal 23 Maret, matahari kembali tepat di atas khatulistiwa (0°).

Peristiwa tersebut akan berpengaruh terhadap kondisi kelembapan dan tekanan udara di Indonesia.

Saat matahari banyak berada di wilayah belahan bumi Utara (Maret - September), maka di daerah Utara (kawasan Benua Asia) akan mengalami pemanasan maksimal.

Kondisi ini menyebabkan angin berembus dari daerah bertekanan tinggi (Benua Australia) ke daerah bertekanan rendah (Benua Asia). Gerakan udara ini menimbulkan angin MusonTimur terutama bertiup antara bulan April - Oktober. Hal ini menyebabkan terjadinya musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia.

Sebaliknya, saat kedudukan matahari berada di wilayah bumi bagian Selatan (September - Maret), maka di daerah Selatan (Benua Australia) akan mengalami pemanasan yang maksimal.

Kondisi ini menyebabkan angin berembus dari daerah bertekanan maksimum (Benua Asia) ke daerah bertekanan minimum (Benua Australia). Gerakan udara ini menimbulkan angin yang disebut angin monsun Barat.

Angin monsun Barat bergerak sekitar bulan Oktober - April. memiliki kandungan uap air yang cukup besar dan mendatangkan musim hujan bagi sebagian besar wilayah Indonesia.




Perubahan musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya disebut masa peralihan antarmusim atau lebih dikenal dengan sebutan musim pancaroba. Musim pancaroba dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, terjadi antara bulan Maret – April
b. peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, terjadi antara bulan September - Oktober





Persebaran Jenis Tanah di Indonesia


Tanah merupakan suatu benda alam yang menempati lapisan kulit bumi terluar yang tersusun dari butir tanah, air, udara, serta sisa tumbuhan dan hewan yang merupakan tempat hidup makhluk hidup. Tanah terbentuk dari batuan induk atau batuan dasar yang mengalami pelapukan sehingga pecah menjadi bagian yang kecil-kecil.


Berdasarkan prosesnya, pelapukan batuan induk menjadi tanah dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
a. pelapukan fisik
b. pelapukan biologi
c. pelapukan kimia

Pelapukan fisik terjadi karena aktivitas tenaga-tenaga eksogen, seperti perbedaan suhu udara, terpaan angin, tenaga arus air atau gelombang serta gletser yang terjal secara terus menerus pada batuan.

Pelapukan biologi terjadi karena adanya aktivitas makhluk hidup, baik hewan atau tumbuhan, di dalam tanah yang menyebabkan lapuk dan pecahnya lapisan batuan menjadi massa batuan yang lebih kecil hingga menjadi tanah.

Pelapukan kimia terjadi karena adanya proses kimia yang terjadi dan mengubah susunan kimia batuan sehingga batuan lebih mudah lapuk dan pecah menjadi massa batuan yang lebih kecil hingga menjadi tanah.

Ketiga proses tersebut memerlukan waktu dan intensitas yang terus menerus, jadi pembentukan tanah merupakan suatu proses yang sangat lama.

Jenis-jenis tanah di Indonesia, antara lain, dapat dibedakan seperti berikut ini.

a. Jenis-Jenis Tanah Vertikal (Persebaran Tanah Vertikal)
Bentuk persebaran tanah vertikal dapat dilihat saat ada penggalian sumur. Saat mencapai kedalaman tertentu, akan terlihat perbedaan warna lapisan tanah. Perbedaan warna lapisan tanah tersebut dikenal dengan sebutan profil tanah.

Tanah Vertikal terdiri atas empat lapisan.
1) Lapisan tanah atas
2) Lapisan tanah bawah
3) Lapisan bahan induk tanah
4) Lapisan batuan induk

b . Jenis-Jenis Tanah (Persebaran Tanah Horizontal)
Persebaran tanah secara horizontal di Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, berikut ini.

1) Tanah gambut (organosol)
2) Tanah latosol
3) Tanah regosol
4) Tanah aluvial
5) Tanah litosol
6) Tanah grumusol
7) Tanah andosol
8) Tanah podzolik merah-kuning
9) Tanah rendzina

Pengertian Tanah

Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.

Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.

Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah.

Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.

Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.

Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.

Pencemaran tanah terjadi akibat masuknya benda asing (misalnya senyawa kimia buatan manusia) ke tanah dan mengubah suasana / lingkungan asli tanah sehingga terjadi penurunan kualitas tanah.

Pencemaran dapat terjadi karena :

a. kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial
b. penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah
c. air limbah dari tempat penimbunan sampah
d. limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara sembarangan (illegal dumping).

Pengaruh Letak Indonesia terhadap Perubahan Musim

Perpaduan antara letak astronomis dengan letak geografis Indonesia tersebut menimbulkan kondisi berikut ini.

1) Matahari bersinar terus menerus sepanjang tahun.
2) Penguapan tinggi, sehingga kelembapan juga tinggi.
3) Memiliki curah hujan yang relatif tinggi.
4) Memiliki wilayah hutan hujan tropis yang cukup lebat.
5) Memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau sebagai akibat pergerakan angin monsun.

Musim di Indonesia dipengaruhi oleh adanya gerak semu matahari. Gerak semu matahari terjadi karena pengaruh rotasi bumi dalam berevolusi (mengelilingi matahari).

Pada tanggal 23 Maret, posisi matahari tepat di atas khatulistiwa (0°), kemudian matahari seolah-olah bergeser ke arah Utara, hingga pada tanggal 21 Juni, matahari seolah-olah berada agak condong di Utara, yaitu di titik balik Utara. Pergerakan matahari seolah-olah terus terjadi, seiring dengan berjalannya waktu, matahari kembali bergeser ke Selatan, hingga pada tanggal 23 September, matahari kembali tepat di atas khatulistiwa, kemudian matahari seolah-olah bergeser ke arah Selatan, hingga pada tanggal 22 Desember, matahari seolah-olah berada agak condong di Selatan, yaitu di titik balik Selatan. Pergerakan matahari seolah-olah terus terjadi, seiring dengan berjalannya waktu, matahari kembali bergeser ke Utara, hingga pada tanggal 23 Maret, matahari kembali tepat di atas khatulistiwa. Kondisi ini berjalan terus menerus sepanjang waktu.

Peristiwa tersebut akan berpengaruh terhadap kondisi kelembapan dan tekanan udara di Indonesia.

Angin MusonTimur (April – Oktober) menyebabkan terjadinya musim kemaraudi sebagian besar wilayah Indonesia.

Saat matahari banyak berada di wilayah belahan bumi Utara (Maret - September), maka di daerah Utara (kawasan Benua Asia) akan mengalami pemanasan maksimal. Kondisi ini menyebabkan angin berembus dari daerah bertekanan tinggi (Benua Australia) ke daerah bertekanan rendah (Benua Asia). Gerakan udara ini menimbulkan angin MusonTimur terutama bertiup antara bulanApril - Oktober. Hal ini menyebabkan terjadinya musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia.

Angin Muson Barat (Oktober – April). menyebabkan musim hujan bagi sebagian besar wilayah Indonesia.

Saat kedudukan matahari berada di wilayah bumi bagian Selatan (September - Maret), maka di daerah Selatan (Benua Australia) akan mengalami pemanasan yang maksimal. Kondisi ini menyebabkan angin berembus dari daerah bertekanan maksimum (Benua Asia) ke daerah bertekanan minimum (Benua Australia). Gerakan udara ini menimbulkan angin yang disebut angin monsun Barat. Angin monsun Barat bergerak sekitar bulan Oktober - April. memiliki kandungan uap air yang cukup besar dan mendatangkan musim hujan bagi sebagian besar wilayah Indonesia.